Fidyatun lahir di Sape Bima 42 tahun yang lalu. Merupakan anak ketiga dari 9 bersaudara. Saat ini di samping sebagai ibu rumah tangga, Fidya demikian ia akrab dipanggil juga sebagai guru kelas di SD Negeri 8 Sape. Sebuah sekolah kecil yang telah memberikan banyak cerita dan pengalaman nyata bagaimana menjadi seorang guru yang bisa mengarahkan dan menuntun sehingga siswa memiliki keberanian menetap masa depan dan memiliki karakter baik sebagai bekal di kehidupan nyata.

Menjadi guru awalnya bukanlah sebuah cita-cita masa kecil tetapi keinginan yang datang seiring bertumbuhnya perasaan senang dan bahagia ketika berinteraksi dengan anak- anak menjadikan 18 tahun mengabdi sebagai guru honorer dan pengangkatan CPNS TAHUN 2014 menjadi masa- masa yang sangat berarti dan berkesan.

Semua berawal ketika menjadi salah satu mahasiswa Universitas Terbuka bersama rekan- rekan pada tahun 2005 dimana UT sebagai salah satu universitas negeri membuka Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) yang diperuntukkan bagi guru sekolah dasar untuk menimba ilmu pada jenjang Strata 1 / S1.

Selain aktif sebagai guru dengan beberapa tugas tambahan  seperti Wakasek Bidang Kurikulum, Bendahara BOSP selama hampir 6 tahun, Fidya juga membuka diri untuk terlibat  dalam berbagai kegiatan peningkatan mutu pembelajaran dengan dipercaya sebagai fasilitator dan nara sumber kegiatan workshop dan pelatihan guru serta aktif terlibat dalam organisasi kemasyarakatan seperti PKK sebagai Ketua Pokja 2, Ketua Tim literasi Desa dan juga membentuk Kominitas Peduli Qur,an, sebuah komunitas yang bertujuan mengentaskan buta baca tulis Al qur,an bagi anak- anak.

Pada akhirnya menjadi guru adalah panggilan jiwa yang selalu tergugah, sehingga memberi motivasi dan semangat ketika melihat siswa yang kita dampingi mampu menunjukkan diri sebagai insan yang mandiri, berakhlak mulia sebagai bagian dari warga masyarakat serta mampu menebar manfaat bagi sesama.
Continue reading →